google6574ddfbc62fb165.html

Aha....!!!

SELAMAT DATANG, SALAM BAHAGIA Disiplin Meraih sukses
Majulah Indonesiaku

Jumat, 20 Agustus 2010

PENGANTAR SISTEM INFORMASI

1. EVOLUSI PERANGKAT KOMPUTER

Komputer diawali sebagai sebuah mesin yang berukuran sebesar ruangan ini. Didalamnya terhubung beberapa komponen yang memiliki fungi yang berbeda. Komponen – komponen yang terhubung ini memiliki ukuran yang besar, sehingga untuk memiliki computer saat itu, seseorang harus menyiapkan ruang khususu untuk merangkai komponen – komponen satu sama lain. Ironisnya ukuran yag besar ternyata hanya untuk menyelesaikan maslah-masalah matematis yang sangat sederhana. Pada tahun 1950-an beberapaaplikasi bisnis mulai diinstalkan kedalamnya. Itupun dalam ukuran bisnis yang sangat sederhana. Dengan segala keterbatasannya, computer yang pertama ini sudah dianggap “canggih” pada zamannya. Setiap pemilk bisnis mulai melirik kebutuhan akan mesin yang satu ini. Karena pasar sudah mulai tersedia,maka dimulailah pemasaran Komputer scara massal. Komputer yang pertama dipasarkan adalah UNIVAC I.
Para penggiat teknologi computer ternyata tidak berhenti sampai disitu. Mereka ternya memikirkan factor efesiensi. Sehingga pada tahun 1970-an lahirlah generasi kedua computer dengan ukuran yang lebi kecil dari pendahulunya. Dan pada tahun 1980-an produsen computer kembali merilis computer yang lebih kecil ( seperti yang dapat kita lihat sekarang ini.

2. PERUBAHAN APLIKASI PROGRAM

Aplikasi bisnis pertama yang ada dalam sebuah program computer, mulai melibatkan pengolahan transaksi –transaksi akuntansi. Sistem ini merupakan system VIRTUAL yang mengolah dan menyimpan data yang mencerminkan system fisik perusahaan. Setelah system pengolahan transaksi akuntansi terpasang, perusahaan berusaha menggeser focus sitemnya pada penyediaan informasi kepad apara manajernya untuk memecahkan masalah. Komputer dan programnya bukan hanya sekedar gambaran data fisik perusahaan semata. Sistem ini berorientasi pad ainformasi yang disebut system Informasi Mnajemen (SIM). Manajemen sebuah perusahaan atau organisasi menggunakan system ini dengan sasaran memberikan dukungan secra luas kepada seluruh manajer dan pengabil keutusan lain dari setiap unit yang ada.
Langkah besar selanjutnya adalah penyempurnaan knsep SIM. Merka selalu berharap untuk menghasilkan satu kelas system yang lengkap dalam mengambil sebuah keputusan.Sistem ini diebut system pendukung pengambilan keputusan (Decision Support System-DSS). Sistem ini menggabungkan dua system sebelumnya, yakni system virtual dan system Informasi Manajemen.
DSS yang pertama menekankan output dalam bentuk laporan dan hasil dari suatu stimulus matematis. Angka -angka yang ditampilkan pada laporan mencerminkan perhitungan matematis yang diperlukan dalam menentukan keputusan yang dapat diambil. DSS kemudian diperluas menjadi, meliputi:
1. Pemecahan masalah kelompok
2. Kecerdasan buatan
3. Pengolahan analitis ecara online

3. HUKUM MOORE (MOORE’S LAW)

Gordon Moore menyatakan bahwa : Kerapatan penyimpanan sirkuit terintegrasi dari sebuah chip silicon akan meningkat dua kali lipat setiap tahunnya. Tingkat peipatgandaan menjadi 18 bulan. Artinya adalah kekuatan sebuah computer akan meningkat dua kali lipat setiap 18 bulan denganmegeluarkan biaya tertentu.

4. SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI

Data dikumpulkan dari system fisik dan lingkungan, lalu dimasukkan kedalam basis data. Peranti lunak atau software yang tersedia dibagian pemrosesan lalu mengubah data menjadi informasi bagi manajemen perusahaan dan bagi setiap individu ataupun organisasi yang ada dalam lingkup perusahaan






5. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Setelah system pemrosesan transaksi berfungsi, bik pihak pengguna computer maupun produsen mulai menyadari bahwa output informasi dari SPT sangat terbatas. SPT tidak mampu mengubah volume data menjadi informasi yang lebih specific sesuai kebutuhan para manajer. Special informasi lalu melibatkan para manajer untuk merancang ulang dan menyusun sebuh system informasi yang disebut Sistem Informasi Manajemen (SIM). Sistem Informasi Manajemen lebih lengkap memuat informasi setiap system yang terlibat dalam perusahaan dengan memberikan info dari apa yang terjadi di masa lalu, apa ang sedang terjadi, dan apa yang akan terjadi nanti.

6. JENIS PERANTI LUNAK SIM

1. Peranti lunak pebuat laporan ( report-writing Software) yang akanmenghasilkan laporan berkala maupun laporan khsusus. Peranati ini memilki fitur-fitur yang dapat dengan cepat membuat laporan sebagai respon atas permintaan akan data atau informasi tertentu.
2. Model matematis, menghasilkan informasi sebagai hasil dari suau simulasi atau opera perusahaan. Model – model matematis yang menggambarkan operasi perusahaan dapat ditulis menggunakan semua jenis bahasa pemrograman. Akan tetapi bahasa – bahasa pemodelan khusus dapat menjadikan lebih mudag dan lebih cepat untuk dilakukan.

7. SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Sistem ini membantu setiap anajer atau kelompok kecil manajer yang homogeny untuk memecahkan maslah. Jika pada SIM pendekatan yang digunakan adalah dengan memberikan informasi bagi sekelompok besar manajer (pencari informasi) untuk memcahkan masalah dalam skala luas, maka pada DSS pendekatan yang digunakan lebih spesifik pada setiap unit yang membutuhkan informasi




8. SISTEM PRENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN

Jika pada SPT, SIM, dan DSS muncul tanpa melalui suatu rencana utama dan menyeluruh, maka system Perencanaan sumber daya perusahaan muncul sebagai hasil integrasi ketiga system ini. Ketiga system pendahulu dijadikan sebagai satu unit yang terkordinas. Sistem berbasis computer ini memungkinkan manajemen seluruh sumber daya perusahaan berada dalam basis keseluruhan organisasi.

9. MANAJER SEBAGAI PENGGUNA INFORMASI

Pemecahan masalah aalah salah satu aktivitas utama seorang manajer. Hasil aktivitas pemecahan masalah memunculkan solusi. Untuk mendapatan solusi yang tepat dibutuhkan beberapa alternative solusi. Alternatif solusi dieroleh melalui akses Sistem informasi.
Manajer berada disemua tingkat manajemn. Mereka bertugas untuk menjalankan fungsi – fungsi sebagai berikut :
1. Merencanakan
2. Mengorganisir
3. Menyusun tim
4. Mengarahkan
5. Mengendalikan

10. TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH

Tahapan pemecahan masalah berdasarkan defenisi Herbert A. Simon
1. Aktivitas intelijen, mencari kondisi yang membutuhkan solusi
2. Aktivitas perancangan, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisa setiap kemungkinan tindakan
3. Aktivitas pemilihan, yakni memilih satu tindakan utama
4. Aktivitas peninjauan, yakni menilai pilihan tindakan pada beberapa waktu yang lalu

KONSEP-KONSEP DAN TERMINOLOGI BIAYA

A. KONSEP BIAYA
Persatuan Akuntansi Indonesia menggunakan istilah biaya sebagai cost dan istilah beban sebagai axpense. Cost adalah pengorbanan sumber daya ekonomis tertentu untuk memperoleh sumber daya ekonomis lainnya. Secara sederhana cost adalah sejumlah kas yang dikeluarkan untuk membeli barang dagangan. Sedangkan Expense adalah pengorbanan sumber daya ekonomis untuk memperoleh penghasilan. Jika barang dagangan dijual, maka cost yang melekat pada barang dagangan tersebut kini berubah menjadi expense. Pada pembahasan selanjutnya istilah harga pokok dinyatakan sebagai cost, dan istilah harga pokok penjualan dinyatakan sebagai expense.
B. KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN FUNGSI PERUSAHAAN

1. Biaya Produksi
Adalah biaya –biaya yang diperlukan untuk memperoleh bahan baku (mentah) dari pemasok dan mengubahnya menjadi produk selesai yang siap dijual. Elemen biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

2. Biaya Penjualan
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk selesai ,termasuk biaya iklan,
Biaya gaji para pramuniaga,biaya angkut barang –barang yang di jual, dan gaji manajer pemasaran.

3. Biaya Administrasi
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk administrasi secara umum,seperti gaji para eksekutif ,biaya penyelenggaraan akuntasi,gaji pegawai bagian administrasi , dan biaya habis pakai.

C. KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PERIODA
1. Biaya Produk
Adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau memproduksi barang/produk . Biaya-biaya ini dipertemukan (ditandingkan) dengan pendapatan pada periode penjualan produk.

2. Biaya Perioda
Adalah biaya yang diindentifikasi dengan interval waktu tertentu karena tidak diperlukan untuk memperoleh barang/produk yang akan dijual. Biaya perioda diakui sebagai biaya (ditandingkan dengan penghasilan) pada perioda terjadinya. Biaya-biaya ini tidak boleh dimasukkan sebagai elemen harga pokok persediaan dan karenanya disebut juga noniventoriable cost. Contoh biaya perioda adalah gaji manajer pemasaran,gaji direktur,penyusutan gedung kantor administrasi , biaya iklan, biaya listrik untuk kantor administrasi dan pemasaran , rekening langganan Koran,biaya telpon, dan lain sebagainya.

D. KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PENELUSURAN OBJEK BIAYA
1. Biaya Langsung
Adalah biaya yang dapat ditelusuri atau diidentifikasi ke suatu objek biaya tertentu karena hanya dikeluarkan untuk manfaat objek biaya itu sendiri.

2. Biaya Tak Langsung
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk lebih dari suatu objek biaya dan tak dapat ditelusuri ke salah satu objek biaya tertentu;karenanya biaya tersebut bersifat umum disebut common cost.

E. KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PERUBAHAN VOLUME KEGIATAN
1. Biaya Tetap
Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak berubah untuk suatu periode tertentu. Biaya tidak akan naik ataupun turun meskipun volume kegiatannya bervariasi.
Jadi, biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap untuk suatu perioda tertentu dan per unitnya berubah – ubah berbanding terbalik dengan volume kegiatan.

2. Biaya Variabel
(variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya bervariasi secara proporsional dengan variasi volume kegiatan, tetapi jumlah per unitnya tetap. Sebagai contoh adalah upah tenaga kerja langsung sebesar 1.000 rupiah untuk setiap unit produk yang dihasilkan. Upah adalah 5.000 rupiah bila 5 unit yang diproduksi dan upah adalah 10.000 rupiah bila 10 yang diproduksikan . perhatikan bahwa upah total berubah-ubah sesuai jumlah produk yang dihasilkan, akan tetapi upah per unitnya konstan. Biaya bahan baku , komisi berdasarkan persentase penjualan, dan biaya telepon berdasarkan lamanya penggunaan merupakan contoh biaya variabel.




F. KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN KENDALI MANAJER
1. Biaya Terkendali
Adalah biaya yang secara signifikan dapat di pengaruhi dan dikendlikan oleh manajer tertentu pada perioda tertentu.

2. Biaya Tak Terkendali
Adalah biaya yang secara signifikan tak dapat di pengaruhi dan di kendalikan oleh manajemen tertentu pada perioda tertentu.


G. KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Biaya Relevan
Adalah biaya akan terjadi dimasa mendatang perbedaan di antara pelbagai alternative keputusan. Sebagai contoh, manajemen akan memilih alternatif mengunakan mesin foto copy merek X atau merek Y. upah operator mesin foto copy mungkin releven dan mungkin tak relevan jika upah operator mesin foto copy X sama dengan upah operator mesin foto copy merek Y, maka upah bukanlah biaya relevan dalam pengambilan keputusan ini.tetapi Jika berbeda,maka upah operator adalah biaya relevan. Beda antara dua atau lebih biaya relevan di sebut differential cost.

2. Biaya Tak Relevan
Adalah biaya yang tak memenuhi salah satu atau kedua-duanya dari kriteria biaya relevan Oleh karena itu biaya tak relevan tidak perlu dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan. Nilai buku aktiva tetap yang sekarang di gunakan merupakan contoh biaya tak relevan .Nilai buku adalah cost aktiva tetap yang belum didepresiasi. Keputusan apapun yang akan diambil oleh manajemen terhadap aktiva tetap tersebut tidak akan dapat mengubah cost yang masih tersisa itu.

3. Biaya Terhindarkan
Adalah biaya yang dapat dihindarkan jika satu alternatif keputusan diambil. Misalnya, perusahan mempunyai tiga bagian penjualan lini produk A, B, dan C . jika bagian lini produk A akan ditutup maka gaji pegawai pada bagian itu dapat di hindarkan, dalam arti tidak akan dikeluarkan lagi gaji tersebut.



4. Biaya Tak Terhindarkan
Jika dikaitkan dengan relevansi biaya terhadap keputusan ,maka biaya terhindarkan adalah biaya relevan dan biaya tak terhindar adalah biaya tak relevan. biaya penyusutan ruangan yang di tempati bagian itu tidak akan dapat dihindarkan .Biaya seperti ini di sebut unavoidable cost atau biaya tak terhindarkan.

H. KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN DAMPAK KEPUTUSAN
1. Sunk Cost
Adalah biaya yang telah dikeluarkan dan yang tak dapat diubah oleh keputusan sekarang atau masa yang akan datang. Karena tak dapat diubah kini dan yang akan datang , biaya tersebut tak dapat di gunakan untuk menganalisa alternatif tindakan yang akan datang. Dengan kata lain,biaya ini tidak akan pernah relevan dengan pengambilan keputusan sekarang.


2. Biaya Tunai
(out-of pocket cost) adalah biaya yang membutuhkan pengeluaran kas di masa mendatang akibat keputusan sekarang atau keputusan yang akan datang. Sebagai contoh,perusaahan sekarang mengambil keputusan untuk melakukan ekspansi usaha. Keputusan ini mengakibatkan munculnya biaya – biaya tertentu seperti upah karyawan akan dipekerjakan dan bahan habis pakai yang akan di gunakan. Biaya-biaya ini sudah barang tentu memerlukan pengeluaran kas. Itulah biaya tunai.


I. KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PEMANFAATAN
Opportunity cost adalah manfaat potensial yang hilang atau dikorbankan karena dipilihnya satu alternatif keputusan tertentu. Manfaat potensial ini dapat berupa penghasilan (revenue) atau penghematan biaya (cost saving) . Sebagai contoh: Sebuah perusahaan memilki beberapa buah gudang. Salah satunya berada didalam kota. Keberadaaan gudang ini mampu menghemat biaya distribusi sekitar Rp.36 Juta/tahun. Suatu saat toko disebelahnya meminta untuk menyewa gudang tersebut Rp.36 juta/tahun. Keputusn yang bijak untuk diambil adalah memilih alternative yang opportunity costnya paling rendah, yakni menyewakan gudang tersebut. Apalagi penggunaan gudang dalam kota sudah dibatasi oleh Pemkot.