google6574ddfbc62fb165.html

Aha....!!!

SELAMAT DATANG, SALAM BAHAGIA Disiplin Meraih sukses
Majulah Indonesiaku

Jumat, 31 Januari 2014

Si Fasik vs Si Jahil

Pesta demokrasi sudah dekat. Rakyat masih terbagi. Ada yang telah menetapkan pilihan, dan masih banyak yang lain "wait & see". Entah karena menunggu sesuatu, atau karena belum menemukan figur yang tepat. Pesta demokrasi yang hampir kebablasan. Sehingga anak lorong sering memplesetkannya menjadi demokcrazy. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah, menjadi penyebab demokrasi kita semakin kehilangan arah. Elit partai yang juga kekurangan pendidikan etika politik :seia sekata. Gayung bersambut.Si Fasik ketemu si jahil. Drama semakin seru, mengocok perut para penonton. Menjadikan panggung berderak hampir roboh. Yang bingung dan ketakutan adalah pemilik panggung : rakyat. Dilema muncul : membiarkan alur cerita bergerak tanpa arah atau sekali membubarkan panggung. akhirnya sebagian kru panggung memilih diam, memilih pergi menjauh, memilih golput. Salah ?. Entah, yang pasti pilihan semakin terbatas.Rakyat berlari kebelakang panggung, mual dan muntah melihat akting para pemain di atas panggung. Mereka sakit kepala, sakit perut, antri di pusat-pusat kesehatan masyarakat. Andai bisa memilih membuat panggung baru, maka akan dilakukannya demi masa depan sebuah bangsa. Tapi revolusi yang akan dilakukan, sepertinya terlalu mahal harganya. Berdoa, bertapa, sepertinya pilihan aman untuk sementara. Semoga akan ada pemimpin yang turun dari langit, mengambil alih semua lakon yang tersisa.