CALEG, JAGA UANG ANDA !

Mau jadi legislatif di Senayan, siapkan Rp. 4 M, mau jadi legislatif di propinsi siapkan Rp.1 M, mau jadi legislatif di kota/kabupaten siapkan Rp. 500 juta. Demikian dilansir sebuah koran di Makassar. Wah..wah...wah...selama 5 tahun, emang gaji mereka bisa menutupi ?, Jangan-jangan seperti kata pepatah : cari jarum, malah kapak yang hilang. Atau ini malah hanya sebuah ajang perjudian nasib yang dilegalkan. Begitu mahal, begitu beresiko. Dimana Matematika, dimana logika ? apa tidak ada lagi yang berfungsi ? Iya kalau terpilih, lah kalau tidak? Beresiko !. Dalam kalkulasi biaya produksi perusahaan, dengan terpaksa harus diselipkan faktor x, sebagai alternatif solusi. Sebuah atau beberapa faktor yang hanya diketahui oleh orang-orang yang pernah merasakan duduk dikursi anggota dewan. Untuk Anda yang belum pernah menduduki kursi panas tersebut, saran penulis : sebaiknya perbaiki kalkulator Anda, jangan sampai tutsnya ada yang hilang, atau formula yang Anda pakai : salah !, wah lebih fatal lagi. Atau periksa orang-orang disekitar Anda, jangan sampai motif mereka berbeda dengan motif Anda, ketika mereka memberikan nasihat. Tapi ada berita bagus dari Ustadz Yusuf mansyur : Kalau Anda mau memperoleh Rp.100 juta, sebaiknya SEDEKAHKAN dengan ikhlas Rp.10 juta sebelumnya. Perolehan Anda halal, dapat pahala, pengeluaran hanya 10%. Irit, ndak ribet. Dekat rakyat, dicintai malaikat...Perfect...

Mengalah tapi Menang

Setiap ada perdebatan, Anda memilih untuk keluar sebagai pemenang. Kebanggaan akan muncul saat orang lain mengakui kebenaran pendapat Anda. Entah karena fakta yang Anda beberkan lebih bagus, atau karena lawan debat Anda sudah kecapekan meladeni Anda. Ketika semua orang bersimpuh mengakui kehebatan Anda, benarkah Anda senang ?, benarkah Anda bangga?. Terkadang ternyata tidak. malah ada kekecewaan yang hinggap jauh di dasar hati, kenapa mesti ada perdebatan baru ada kemenangan. Kenapa mesti ada hati yang terluka kalau kita ingin bahagia. Alangkah eloknya kemenangan tanpa perdebatan, kebahagian tanpa ada yang tersakiti. Sehingga dalam pandangan berbeda, penulis memilih mengalah untuk menang, menang dalam artian yang hakiki...bahagia...

BERUBAH, ANEH ?

Kehidupan bag melangkahkan kaki kanan yang bergantian dengan kaki kiri. Kadang ke depan , lain waktu harus ke belakang. Demi keseimbangan, maka kita tak punya pilihan lain. Menjalani, mematuhi dan menikmati. Kemarin teman menatap kita begitu ceria,hari ini mereka heran melihat kita tampil acak-acakan. Tapi itulah hidup, terlalu kaku rasanya jika harus monoton. Penampilan yang terus berubah adalah bagian dari kehidupan. Perasaan yang berubah-ubah juga adalah bagian dari kehidupan. Bahkan perubahan itu sendiri adalah kehidupan.jadi tidak ada yang aneh. Yang aneh malah adalah kalau Anda tidak pernah berubah. So! yea.. berubahlah tapi sebaiknya kearah kebaikan .............sehingga orang akan senang melihat perubahan yang Anda lakukan.

Sakit = dekat pada Sang Pencipta

Sakit. Kata yang banyak dihindari oleh siapapun. Tapi hari ini aku mengerti bahwa sakit itu diperlukan, untuk menegur hati manusia yang telah terlena oleh kesibukannya. Kesibukan mengurus dunia, sehingga proporsi kehadiran Tuhan dalam hidup tidak seimbang lagi. Jasad perlu makanan, rohani pun perlu asupan. Keduanya harus balance, untuk melnjutkan hidup secara normal. Sakit datang untuk menegur bahwa ada yang tidak seimbang. Itulah sebabnya dalam sebuah hadits Rasulullah disebutkan bahwa akan digugurkan dosa-dosanya orang yang diberi sakit. Tapi tunggu dulu, sepertinya tidak segampang itu. Sebab di hadits lain digaris bawahi : untuk orang yang ikhlas dengan penyakit yang diberikan dan berzdikir berserah diri kepada Allah. Klop. Itulah maknanya. Karena orang yang sakit dan hatinya masih tergerak mengingat Tuhannya, tentulah akan menemukan sebuah ketenangan baru. Tidak gelisah. Tidak ketakutan. Yang ada adalah kepasrahan, ketenangan jiwa. Jantung juga akan berdetaj dengan normal-normal saja. Tekanan darah dan yang lainnya akan berada dalam kondisi normal, disebabkan ketenangan jiwa yang pasrah. Terima kasih Tuhan karena memberikan aku sakit, sehingga aku bisa mensyukuri kesehatan yang pernah Engkau berikan. Terima kasih karena dengan itu aku bisa punya kesempatan menyebut nama-Mu sebanyak-banyaknya tanpa ada gangguan kesibukan, maklum ada alasan menghindar dari kesibukan rutinitas kantor. Terima kasih karena dengan sakit, aku bisa lebih dekat kepada keluargaku, hati mereka sekarang bergerak memperhatikan segala kebutuhanku. Aku jadi Raja yang memperoleh pelayanan yang istimewa. Terima kasih atas segala yang Engkau berikan. Walaupun begitu aku akan berdoa kepada-Mu semoga setelah ini Engkau memberikan aku kesembuhan, agar kewajibanku mencari nafkah bagi keluargaku dapat terpenuhi, agar kewajibanku melayani masyarakat dapat menambah cadangan amal-amal kebaikan. Sembuhkanlah atas Ridho-Mu ya Allah agar aku dapat menyebarkan kebaikan lebih banyak di atas bumi-Mu. Amin

Ada Apa?

Suatu saat dalam pekerjaan Anda, kita akan menemukan beberapa polemik. Semakin tinggi posisi Anda, semakin rumit pula masalah yang muncul.Ada dua jenis masalah yang akan Anda temui : pertama masalah pekerjaan secara teknis, dan yang kedua masalah pribadi yang akan terjadi dalam teknis pekerjaan. Keduanya membutuhkan kekuatan untuk menyelesaikannya. Jika kemampuan Anda melebihi kemampuan diatas rata-rata, maka penyelesaian yang Anda lakukan akan berbuah diatas rata-rata. Tapi jika kemampuan Anda tidak terasah dengan baik, maka buah penyelesaian Anda akan berbuah masalah baru atau malah sebuah penyesalan, bukan penyelesaian. Asahlah dengana baik kemampuanbernalar Anda sejak dini, karena anda akan membutuhkannya, nanti saat Anda membutuhkannya. Dan saat itu Anda akan kekurangan waktu untuk baru mau belajar lagi. Jadi belajar, mumpun masih Ada waktu luang untuk belajar......

Saat Anda Bimbang

Ketika Anda berada di antara pilihan.Anda akan bimbang tentukan arah dan tujuan. Lalu Anda bermohon kepada Tuhan. Tapi tidak ada jawaban. Anda semakin memiliki kebingungan yang baru. Marahkah Tuhan sama Anda? Sampai harus menolak doa-doa Anda.Mungkin tidak, tapi saatnya yang belum tepat. Atau mungkin juga Tuhan memang marah, karena Anda membalik urutan proses yang seharusnya dijalani. Proses itu adalah berdoa dulu sebelum memulai menjalani semua aktivitas. Berdoa dulu dimalam hari untuk menjalani esok hari. berdoa dulu di siang hari sebelum menjalani sore hari, dan berdoa dulu disore hari sebelum menjalani di malam hari. Sehingga setiap pilihan tidak perlu membuat kita bimbang terlalu lama, karena kita sudah memilihnya lebih dahulu : yakni menyerahkan semua yang akan terjadi kepada Sang Maha Pencipta. Semoga sukses !