google6574ddfbc62fb165.html

Aha....!!!

SELAMAT DATANG, SALAM BAHAGIA Disiplin Meraih sukses
Majulah Indonesiaku

Selasa, 12 November 2013

CALEG, JAGA UANG ANDA !

Mau jadi legislatif di Senayan, siapkan Rp. 4 M, mau jadi legislatif di propinsi siapkan Rp.1 M, mau jadi legislatif di kota/kabupaten siapkan Rp. 500 juta. Demikian dilansir sebuah koran di Makassar. Wah..wah...wah...selama 5 tahun, emang gaji mereka bisa menutupi ?, Jangan-jangan seperti kata pepatah : cari jarum, malah kapak yang hilang. Atau ini malah hanya sebuah ajang perjudian nasib yang dilegalkan. Begitu mahal, begitu beresiko. Dimana Matematika, dimana logika ? apa tidak ada lagi yang berfungsi ? Iya kalau terpilih, lah kalau tidak? Beresiko !. Dalam kalkulasi biaya produksi perusahaan, dengan terpaksa harus diselipkan faktor x, sebagai alternatif solusi. Sebuah atau beberapa faktor yang hanya diketahui oleh orang-orang yang pernah merasakan duduk dikursi anggota dewan. Untuk Anda yang belum pernah menduduki kursi panas tersebut, saran penulis : sebaiknya perbaiki kalkulator Anda, jangan sampai tutsnya ada yang hilang, atau formula yang Anda pakai : salah !, wah lebih fatal lagi. Atau periksa orang-orang disekitar Anda, jangan sampai motif mereka berbeda dengan motif Anda, ketika mereka memberikan nasihat. Tapi ada berita bagus dari Ustadz Yusuf mansyur : Kalau Anda mau memperoleh Rp.100 juta, sebaiknya SEDEKAHKAN dengan ikhlas Rp.10 juta sebelumnya. Perolehan Anda halal, dapat pahala, pengeluaran hanya 10%. Irit, ndak ribet. Dekat rakyat, dicintai malaikat...Perfect...

Selasa, 05 November 2013

Mengalah tapi Menang

Setiap ada perdebatan, Anda memilih untuk keluar sebagai pemenang. Kebanggaan akan muncul saat orang lain mengakui kebenaran pendapat Anda. Entah karena fakta yang Anda beberkan lebih bagus, atau karena lawan debat Anda sudah kecapekan meladeni Anda. Ketika semua orang bersimpuh mengakui kehebatan Anda, benarkah Anda senang ?, benarkah Anda bangga?. Terkadang ternyata tidak. malah ada kekecewaan yang hinggap jauh di dasar hati, kenapa mesti ada perdebatan baru ada kemenangan. Kenapa mesti ada hati yang terluka kalau kita ingin bahagia. Alangkah eloknya kemenangan tanpa perdebatan, kebahagian tanpa ada yang tersakiti. Sehingga dalam pandangan berbeda, penulis memilih mengalah untuk menang, menang dalam artian yang hakiki...bahagia...